Teater Ringin Conthong adalah UKM teater Universitas PGRI Jombang yang didirikan pada Januari 1999 sebagai wadah mahasiswa untuk mengekspresikan hasrat berkesenian. Lahir dari keyakinan bahwa teater mampu menyeimbangkan batin, mengasah akal sehat, dan membangkitkan budi nurani.
Terinspirasi dari ikon kota Jombang, kelompok ini berkomitmen mengenalkan teater ke lingkungan pendidikan dan masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Kami percaya teater bukan soal keistimewaan, tapi tentang ruang eksplorasi artistik dan estetik bagi insan yang berdedikasi.
Terinspirasi dari ikon kota Jombang, kelompok ini berkomitmen mengenalkan teater ke lingkungan pendidikan dan masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Kami percaya teater bukan soal keistimewaan, tapi tentang ruang eksplorasi artistik dan estetik bagi insan yang berdedikasi.
Dengan semangat kolaborasi bersama komunitas lain, Teater Ringin Conthong terus berkarya melalui pertunjukan seperti Pentas Mandiri, yang menjadi bentuk nyata apresiasi terhadap seni, karakter, kreativitas, dan ekspresi.
Proses adalah belajar, berpikir, bergerak, dan berkembang.
Pada Pementasan Mandiri kali ini, Teater Ringin Conthong akan mempersembahkan sebuah lakon berjudul "Gedruk: Tragedi Tumbangnya Pohon Terakhir." Lakon ini mengisahkan perjuangan seorang tokoh desa bernama Gedruk dalam mempertahankan punden dan tanah peninggalan leluhurnya. Di tengah arus modernisasi dan alih fungsi lahan, Gedruk berusaha menjaga warisan yang bukan hanya bersifat fisik, tapi juga spiritual—simbol hubungan manusia dengan alam.
Cerita semakin kompleks dengan hadirnya tokoh gaib bernama Olo, yang mewakili suara alam dan memperkuat dimensi mistis dalam perjuangan Gedruk. Di saat alam terus memberi, masyarakat justru mulai melupakan—generasi baru kehilangan kesadaran budaya dan memilih untuk membiarkan warisan leluhur mereka tergerus oleh perubahan. Gedruk pun berdiri sendiri menghadapi ancaman, bukan hanya dari luar, tapi juga dari dalam desanya sendiri.
Dengan dukungan tata artistik yang tertata dan penampilan aktor yang tulus dalam membawakan peran, pementasan Gedruk berupaya menyampaikan pesan yang relevan tentang pentingnya menjaga hubungan antara manusia, alam, dan tradisi. Sebuah sajian teater yang diharapkan dapat mengajak penonton untuk ikut merenung dan terhubung dengan realita di sekitar kita.
Penulis 1 | M A Ababil Al-Habsyi |
Penulis 2 | Rico Aditya P.S |
Penulis 3 | AB Yahya |
Gedruk | M. A. Ababil Al-Habsy |
Olo | Rico Aditya Putra Setiawan |
Pak Lurah | M Taufik |
Istri Gedruk | Josica Aura Elsa P |
Prapto | M. 'Umar Al-Faruq |
Lastri | Iva Munadhifa |
Mbah | Reza Amelia |
Bakul Sayur | M Edo Saputro |
Pak Tamak | Bangga Krisna Kusuma Wardana |
Mudin | Denny Puspo Prastyo |
Warga | Panji Cahyo Sukarno |
Pekerja Projek | Moch. Rajwa Mukti Murtadha |
Sutradara | M. A. Ababil Al-Habsy |
Asisten Sutradara | Rico Aditya Putra S |
Pimpinan Latihan | Bangga Krisna KW |
Penata Tempat | Rizqy Rachmaniadi |
M. Edo Saputro | |
Panji Cahyo Sukarno | |
Ari Hadi S | |
Penata Musik | Heppy Desenda Putri |
Ega Wendy R | |
Tegar Tiyono | |
Akbar Tito | |
Umi Sa’idah | |
Yenni Salsabilla | |
Penata Busana | Iva Munadhifa |
Josica Aura Elsa P | |
Putri Pertama | |
Penata Rias | Riski Wulan Ramadhani |
Vivi Nur Vadhilah | |
Siska Putri Riskiya | |
Penata Lampu | Zulfa Qurrota A’yun |
Hanum Nurun Inayah | |
Mochamad Agung Santoso |
Pimpinan Produksi | Putri Pertama |
Sekertaris | Aulia Dwi Putri Lahuddin |
Bendahara | Riski Wulan Ramadhani |
Ticketing, marketing, dan sponsorship | Heppy Desenda Putri |
Umi Sa’idah | |
Riski Wulan Ramadhani | |
Hanum Nurun Inayah | |
Rashinta Anju A | |
Perlengkapan dan akomodasi | Ega Wendy Ramadhani |
Panji Cahyo Sukarno | |
Dwi Suntoko | |
Konsumsi dan Kesehatan | Zahrotul Ulumiyah |
Yenni Salsabilla | |
Arze Natavia Maharani | |
Mei Auliasar | |
Humas dan Publikasi | Muhammad Edo Saputro |
Zulfa Qurrota A'yun | |
Josica Aura Esa Putri | |
Dokumentasi dan Desain | Rico Aditya Putra S |
Rizqy Rachmaniadi |